Elang Salamina, Pemimpin Redaksi AdaNewa.id
“Arus tekhnologi informasi era digitalisasi sudah tak terbendung. Merebaknya informasi tekhnologi ini tentu membawa dua konsekuensi sekaligus, yakni positif dan negatif”
AdaNews – Begitu pun dengan dunia pendidikan kita, informasi dan tekhnologi menjadi salah satu acuan dan penggunaan yang sangat vital pada masing-masing lembaga pendidikan.
Karena dengan canggihnya tekhnologi sebagai alat informasi, serta menjadi alat penghubung dalam konstek sosial menjadi pengaruh yang sangat besar terhadap sistem dan pola pendidikan kita.
Hadirnya kurikulum merdeka yang segera di implementasikan dalam proses belajar mengajar pada tahun ajaran 2022/2023 ini bukan berarti menjadi satu-satunya kurikulum yang paling sempurna. Faktanya mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim masih memberikan pilihan terhadap instansi pendidikan untuk menerapkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dari lembaga pendidikan itu sendiri.
Penerapan kurikulum merdeka ini, sebagai bentuk atas berbagai persoalan yang terjadi dalam dunia pendidikan kita,. Terutama pada situasi dan kondisi pendidikan kita sedang dilanda pandemi covid 19.
Dikala pandemi covid 19 mewabah, aturan menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan (3M), menjadikan perubahan yang signifikan terhadap dunia pendidikan kita. Dalam hal ini, anak didik yang semula bisa belajar tatap muka dan saling melakukan kontak sosial, justru pada saat itulah penggunaan tekhnologi informasi sebagai alat dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan kecanggihan tekhnologi tak bisa kita bendung.
Tekhnologi informasi ini menjadi kebutuhan primer dalam suatu instansi dan sudah menjadi keharusan. Pun dengan dunia pendidikan yang sudah mulai menggunakan sistem serba online, maka fasilitasnya pun sudah harus dilengkapi secara bertahap. Meski, sebenarnya Mas Nadiem juga belum sepenuhnya mewajibkan proses pelaksanaan tersebut secara serentak.
Implementasi Kurikulum Merdeka
Apa tujuan dan bagaimana proses penerapan kurikulum merdeka pada satuan lembaga pendidikan. Mulai dari jenjang PAUD sampai SMA, bahkan sampai perguruan tinggi ?
Penerapan kurikulum merdeka yang hendak dilaksanakan oleh Kemendikbudristek, menjadi sebuah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi.
Tentu sosialisasi dan pelatihan pada kepala satuan pendidikan sudah harus dilaksanakan, supaya lembaga pendidikan tidak kelimpungan dalam penerapan kurikulum merdeka.
Pemanfaatan internet melalui Indihome yang secara langsung di kontrol oleh Mengkominfo menjadi salah satu wadah dan penunjang terhadap implementasi kurikulum merdeka. Harapannya dengan penyempurnaan sistem dan kurikulum merdeka sebagai keberlanjutan dari kurikulum 13, mampu menjadi solusi terhadap peningkatan mutu dan kualitas pendidikan kita.
Karena sejatinya penerapan kurikulum merdeka terhadap satuan lembaga pendidikan menjadi sebuah acuan akan kemerdekaan belajar dan kemerdekaan mengajar, sehingga belajar dan mengajar bukan lagi menjadi sebuah tuntutan yang menjadi beban, namun menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan.
Dengan adanya penerapan kurikulum merdeka, di samping sebagai upaya untuk menggali minat, bakat, dan potensi anak didik, juga menjadi upaya dalam merespon dan menangkal merebaknya arus informasi dan tekhnologi yang terus berkembang begitu pesatnya.
Arus Informasi, Teknologi dan Informasi di tengah implementasi kurikulum merdeka
Bahwasanya arus informasi dan tekhnologi ini sudah sangat akrab sekali dengan generasi Z. Dimana generasi yang terlahir dengan canggihnya sistem informasi dan tekhnologi bukan berarti tanpa konsekuensi yang harus dihadapi, mengingat ada aspek yang perlu di perhatikan, yakni aspek positif dan negatifnya.
Disinilah pentingnya kontrol, management, serta menjaga kesehatan mental peserta didik dalam penggunaan tekhnologi informasi semata-mata untuk meningkatkan minat, bakat dan potensi anak dalam menyerap ilmu pengetahuan.
Ditengah perkembangan dan melesatnya pertumbuhan tekhnologi dan informasi ditengah-tengah kehidupan kita, setidaknya ada empat kompetensi yang harus di capai dalam implementasi kurikulum merdeka.
1.kemampuan berkomunikasi dengan baik menggunakan media ataupun secara langsung.
2.kemampuan berpikir secara kreatif, kritis dan logis.
3.kemampuan berkolaborasi
4.Kemampuan untuk memunculkan inovasi dan kreasi baru.
Meski tidak bisa kita pungkiri arus informasi dan tekhnologi yang kini sedang merebak begitu pesat, dan terus berkembang secara masif, menjadi tantangan tersendiri bagi kita, terutama bagi para orang tua. Dan pendidik, Serta anak didik.
Teknologi Informasi Sebagai salah satu penguatan Sistem dalam penerapan Kurikulum Merdeka
Arus perubahan dan akselerasi dibidang teknologi dan informasi ini cukuplah membuat perubahan yang sangat nyata dalam hidup dan kehidupan ini. Hampir seluruh instansi, baik itu swasta maupun negeri saat ini sudah memanfaatkan internetnya Indonesia dengan aktivitas tanpa batas.
Begitu pula dengan Instansi pendidikan yang sudah mencapai kisaran 70% sudah memanfaatkan internet sebagai salah satu penunjang sistem untuk keberhasilan suatu pembelajaran.
Hadirnya kurikulum merdeka dengan memanfaatkan layanan internet, diharapkan menjadi suatu pendorong terhadap keberhasilan sistem belajar dan mengajar.
Pembelajaran melalui aksi nyata dan positif bisa langsung menyebar, ke media sosial dengan memanfaatkan layanan internet, sehingga sistem pembelajaran tersebut tidak hanya bisa di kontrol dan di evaluasi oleh guru. Namun, wali murid juga bisa melihat tanpa dibatasi oleh jarak ruang dan waktu.
Dengan demikian arus informasi dan teknologi ini sangatlah besar dampaknya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu alam, bagi keberhasilan sistem pembelajaran pada kurikulum merdeka. Yakni, belajar dengan merdeka dan mengajar dengan merdeka. Salam
Penulis : Elang Salamina