Membangun Rasa Percaya Diri dengan Mind Map

0 0
Read Time:2 Minute, 25 Second

AdaNews – Salah satu indikasi keterampilan berbahasa adalah berbicara, disamping keterampilan lainnya seperti menyimak, membaca dan menulis. Keterampilan berbicara dalam sebuah proses pembelajaran bukan hal mudah untuk dipraktikan di dalam  kelas. Baik itu dilakukan oleh perorangan ataupun per kelompok.

Berbicara dalam sebuah proses pembelajaran  sangatlah  berbeda dengan berbicara dalam situasi non formal. Berbicara dalam sebuah proses  pembelajaran tentulah harus mempunyai dasar keilmuan yang mumpuni supaya pembicaraan kita lebih terarah dan terstruktur.

Sebagai guru mata pelajaran (Mapel) bahasa Sunda, sejujurnya penulis awalnya sangat kesulitan dan merasa tidak puas ketika memberikan materi tentang keterampilan berbicara. Mata pelajaran Bahasa Sunda yang nota bene dianggap sebagai pelajaran kurang penting oleh sebagian  anak, menambah deretan masalah yang harus  dialami dalam proses mengajar.

Kerap kali terjadi, para peserta didik tidak merespon dengan baik saat diharuskan berbicara depan kelas, baik perorangan atau kelompok. Pasalnya, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengekspresikan dirinya. Saat itulah, penulis sebagai guru pengajar kadang dihantui rasa prutasi.

Betapa tidak, kerap tampak jelas depan mata penulis, para peserta didik begitu kesulitan meramu materi yang harus disampaikan atau dipresentasikan di depan kelas. Bahkan, mereka juga kesulitan untuk membuat inti sari materi dengan cara membuat catatan kecil. Sementara berbicara  atau presentasi di depan kelas, selain membutuhkan keberanian, materi yang disampaikan juga harus runut dan terstruktur. Padahal, keterampilan berbicara untuk berpresentasi dalam hal penguasaan materi, menjadi prioritas utama yang harus dikuasai disamping hal lainnya.

Mind Map adalah salah satu metode belajar yang dirancang  dengan cara memetakan informasi dalam bentuk grafis. Mind mapping dapat dipetakan menggunakan garis per cabang, gambar maupun kata kunci yang saling berkaitan dengan konsep atau ide utamanya.

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map dapat membantu peserta didik dalam hal merencanakan, berkomunikasi, mengingat sesuatu dengan baik, dan tentunya dapat menambah percaya diri peserta didik dalam berpresentasi. 

Dengan Mind Map, peserta didik bisa dibantu lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran, serta mempelajari segala sesuatu dengan lebih cepat dan efisien. 

Selain itu, Mind Map juga dapat membantu peserta didik dalam menghasilkan ide-ide menarik dan mempermudah untuk mempelajari sesuatu, sehingga mereka dapat dengan mudah pula menguasai sebuah konsep dan lebih percaya diri.

Mind Map adalah salah satu solusi yang penulis coba  dan implementasikan di dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Alhamdulillah, hasilnya peserta didik kini lebih tampak percaya diri ketika tampil berpresentasi  dengan mind map. Hal ini sekaligus memupus rasa prutasi penulis yang sebelumnya sempat mengganggu hati dan pikiran.

Maka, tak berlebihan rasanya bila penulis menganggap Mind Map sebagai salah satu metode pembelajaran yang dapat memberikan solusi. Bukan saja untuk membimbing  kemampuan peserta didik dalam mengekspresikan  kemampuan berbicara di depan kelas atau dalam kesempatan lain. Namun, dengan mind map, peserta didik juga mampu memahami konten materi pelajaran lain.

Untuk itu, kenapa tidak Mind Map juga bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mempermudah peserta didik dalam memahami suatu konsep pembelajaran mapel lain. Kenapa tidak??Wallahu alam bisawab.

Penulis : Dra. Rokayah (Guru Bahasa Sunda SMP Negeri 1 Sumedang)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: