-
Iwan, S.Pd, Wakil Kepala SMKN 1 Buahdua Sumedang
Diferensiasi adalah salah satu aspek Pembelajaran di kelas untuk mewujudkan kurikulum merdeka belajar bagi peserta didik.
AdaNews – Banyak aspek yang perlu dipahami guru tentang pembelajaran diferensiasi. mulai dari aspek prinsip, ciri-ciri, strategi yang harus dilakukan, sampai dengan pelaksanaan asesment. Pasalnya, sekarang ini guru dihadapkan pada sederet pengetahuan tentang pembelajaran diferensiasi.
Maka, tak berlebihan apabila guru dituntut bisa memahami aspek-aspek penting pembelajaran diferensiasi. Dalam tulisan ini, penulis akan coba menguraikan tiga hal utama guru dalam pembelajaran diferensiasi.
Ada tiga peran penting yang perlu dipahami guru dalam pembelajaran berdiferensiasi. Yakni, guru sebagai perancang pembelajaran, fasilitator pembelajaran dan sebagai motivator pembelajaran. Ketiganya saling berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan profesional yang dimiliki oleh guru.
Pertama, Perancang pembelajaran
Dalam hal ini, guru berperan untuk menyusun perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Sebagai perancang pembelajaran, tentunya guru harus mempunyai bekal soal pemahaman kurikulum.
Dalam pembelajaran diferensiasi, rancangan pembelajaran lebih difokuskan pada tujuan-tujuan pembelajaran yang bermakna. Yaitu, pembelajaran yang bersifat partispatoris dan mampu melibatkan fisik, emosi serta mampu merangsang peserta didik mengembangkan proses berpikir.
Pembelajaran berbasis High Others Thinking Skill (HOTs) juga menjadi hal yang perlu dirancang guru dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran bisa bermakna (meaningfull learning).
Beberapa hal penting yang semestinya dipahami guru dalam merancang pembelajaran :
-Menguasai materi yang menjadi bidang tugasnya
-Menguasai aneka metode, media, pendekatan pembelajaran
-Menyiapkan pertanyaan pemantik yang dapat mendorong peserta didik mengembangkan nalar kritisnya
-Menyiapkan lembar tugas yang beraneka ragam
Kedua, Fasilitator pembelajaran
Tuntutan penting dalam pembelajaran diferensiasi terhadap guru adalah peran guru sebagai fasilitator pembelajaran. Sebagai fasilitator, maka peran guru sebagai transfer of knowledge sudah mengalami pergeseran, seiring dengan tuntutan kurikulum merdeka.
Menyusuri peran guru sebagai fasilitator pembelajaran, akhirnya menuntut mereka untuk mempunyai kemampuan sebagai berikut:
-Mengoptimalkan segenap potensi peserta didik
-Mengembangkan manajemen kelas yang dapat mengorganisir proses pembelajaran, sehingga peserta didik mampu berfikir secara mandiri maupun secara kelompok
-Mengembangkan kemampuan interaksi peserta didik. Baik antar peserta didik maupun dengan guru, sehingga iklim pembelajaran berjalan dinamis dan kondusif
Langkah guru sebagai fasilitator ini diharapkan bisa mendorong mereka untuk menguasai teori-teori belajar, melakukan eksplorasi aneka metode dan media yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang.
Ketiga, Motivator pembelajaran
Peran guru selanjutnya adalah sebagai motivator pembelajaran. Artinya, guru harus bisa membawa proses pembelajaran yang kondusif, dinamis dan bermakna. Sebagai motivator, guru dituntut mempunyai kemampuan antara lain.
-Membimbing peserta didik agar dapat mengembangkan mindset yang terus terbuka
-Membimbing peserta didik agar mempunyai kemampuan kendali diri secara internal dengan komunikasi dan langkah dialogis
-Memberikan berbagai alternatif dalam mengembangkan potensi peserta didik
-Membimbing peserta didik dengan keragaman kompetensinya agar terus tumbuh dan berkembang
Namun demikian, menjalankan peran guru sebagai motivator pembelajaran tentu bukan perkara mudah. Mereka harus berusaha menggali potensi diri dan memperoleh bekal terkait dengan langkah, strategi, tips menjadi seorang motivator, setidaknya langkah motivator pada pembelajaran berdiferensiasi.
Langkah guru untuk menjalankan perannya sebagai motivator pembelajaran penting dilakukan. Sebab, tuntutan pembelajaran berdiferensiasi yaitu melaksanakan proses di kelas yang tidak lagi berdasarkan penyeragaman. Namun, harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
Pertanyaannya, mengapa pemahaman terhadap tiga peran tersebut penting?
Peran guru sebagai perancang pembelajaran, fasilitator pembelajaran, dan motivator pembelajaran sangat terkait dengan penguasaan guru terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru. Oleh sebab itu, memahami ketiga peran tersebut di atas dirasa penting bagi guru.
Ada beberapa hal mendasar yang dapat dijadikan alasan guru harus memahami ketiga peran tersebut.
Pertama, guru dapat beradaptasi dengan tuntutan kurikulum yang sedang digulirkan. Kabarnya diyakini mampu memperbaiki implementasi kurikulum 2013.
Kedua, guru dapat mengidentifikasi aspek-aspek kompetensi pedagogik dan profesional, sesuai dengan ketiga peran yang menjadi tanggung jawabnya.
Ketiga, Mengingatkan kepada guru bahwa proses pembelajaran bermakna akan terwujud apabila mampu menjalankan ketiga peran tersebut secara maksimal.
Betapa pun guru adalah salah satu aktor perubahan di masyarakat melalui proses pendidikan. Karena itu pemahaman guru terhadap peran yang dimiliki diharapkan dapat mendorong untuk meningkatkan kualitas profesionalismenya secara terus menerus.
Tiga peran utama guru dalam pembelajaran diferensial merupakan salah satu pilar penyangga keberhasilan pembelajaran diferensiasi. Oleh sebab itu kesadaran, spirit profesi, dan keterbukaan sikap mental kita sebagai guru, menjadi sumber daya insani yang perlu terus diasah dan dijunjung tinggi.
Penulis : Iwan, S.Pd, Wakil Kepala SMK Negeri 1 Buahdua Sumedang
Sumber Bacaan:
1.Mariati Purba 2021 : Prinsip Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi
2.Kurikulum dan assesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.