Mualimin: Anies Baswedan Mirip “Budak Politik”!

0 0
Read Time:1 Minute, 43 Second

AdeNews.id-Habib Rizieq Shihab (HRS) beserta keluarga saat kembali ke tanah air disambut jutaan pendukungnya, Selasa (10/11/20 lalu. Tidak hanya di Bandara Soeta, massa pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini juga tumpah ruah di kediamannya, Petamburan, Jakarta Barat.

Tidak aneh, bila jutaan umat tumpah ruah menyambut HRS. Sebab, yang bersangkutan telah lebih dari tiga tahun menetap di Kerajaan Arab Saudi.

Rasa rindu yang membuncah terhadap imam besarnya itu mengakibatkan massa pendukung HRS tak peduli dengan apa yang sedang melanda tanah air. Diserang wabah pandemi virus Korona (Covid-19).

Rupanya, yang merindukan HRS tak hanya datang dari massa pendukung. Sejumlah politisi nasional dan pejabat pemerintah pun memiliki rasa serupa. Diantaranya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Terbukti, selang berapa lama HRS tiba di kediamannya, orang nomor satu ibu kota negara itu sowan.

Sepintas tak ada yang salah dengan sowannya Anies. Mereka sebelumnya memiliki hubungan emosional cukup kental. Melenggangnya mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta ke Balai Kota, pada Pilgub DKI 2017 tak lepas dari kontribusi besar HRS dan pendukungnya.

Namun, tidak demikian dengan sorotan publik dan para pengamat politik. Sowannya Anies diduga karena alasan politik. Bahkan, ada yang menuding, pria kelahiran Kuningan, 7 Mei 1969 ini telah “tersandera” oleh HRS dan kelompoknya. FPI dan PA 212.

Sementara, Direktur Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN INSTITUTE), Muhamad Mualimin, menilai, Anies lebih mirip “Budak Politik”. Dia dianggap lebih mengutamakan dukungan politik HRS dan kelompok ormasnya dibanding bekerja ekstra untuk kepentingan semua penduduk Jakarta.

“Protokol kesehatan dan wibawa hukum tidak ada harganya di depan massa penyambut Rizieq. Ini diperparah oleh Anies yang tergopoh-gopoh sowan ke Petamburan,” Kata Mualimin, Jakarta, Sabtu (14/11/2020). Dikutip dari Suara.com.

Masih dikutip suara.com, Mualimin menyebut tindakan Anies sangat tidak pantas bila Anies meremehkan kerja keras gugus tugas Covid-19 yang sudah bekerja selama hampir 8 bulan.

Sebagai pemimpin, lanjut Mualimin, mestinya Anies bertindak tegas dan bersama-sama melawan wabah Covid 19 di Jakarta, bukan malah sebaliknya.

“Covid tidak mengenal siapapun. Ormas itu atau bukan. Corona bisa hinggap ditubuh siapapun,” Pungkasnya.

Teguh Safary

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: