0
0
SUMEDANG,AdaNews – Gedung Geo Theater (Pusat budaya) adalah bangunan yang rencananya bakal difungsikan sebagai pusat pertunjukan budaya atau seni di Jawa Barat. Sayang karena ada bencana angin besar (Baca : diterjang angin puting beliung Desember 2020 lalu), sehingga belum bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Kendati begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Sumedang tidak tinggal diam. Mereka kembali menganggarkan biaya guna memperbaiki berikut melanjutkan bangunan belum beres yang berlokasi di dataran tinggi Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang tersebut. Dan, kemudian sesuai aturan dilakukan proses tender secara adil dan transfaran.
Adalah CV. DWITEK yang beralamat di Dusun Narimbang RT07/02, Desa Narimbang, Kecamatan Conggeang yang akhirnya dipercaya pemerintah atau pemenang tender dengan nilai proyek Rp. 4.507.478.996.26 (Empat milyar lima ratus tujuh juta empat ratus tujuh puluh delapan ribu sembilan ratus sembilan puluh enam koma 26 rupiah).
Mengacu pada Nomor SPK: 04/SP/PPK/PEM-PUSATBUDAYA/DPUTR/2022, pekerjaan tersebut rencananya akan dilaksanakan selama 120 hari kalender. Dimulai sejak tanggal 26 Juli 2022 lalu. Pekerjaan ini meliputi restrukrurisasi bangunan dalam yang rusak serta melanjutkan beberapa bagian bangunan yang belum beres pada tahap pertama.
Berdasarkan hasil pantauan AdaNews di Lapangan, pembangunan gedung pusat budaya ini sepertinya tak menemui kendala berarti. Hal ini terbukti dengan progres pembangunan yang terus berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Hal ini juga dibenarkan oleh pelaksana pekerjaan di lapangan, Asep Rahmanto, progres pekerjaan gedung pusat budaya ini hingga tanggal 17 September 2022 telah melampaui 15%.
“Alhamdulillah Kang, progres pekerjaan berjalan lancar dan melebihi 15 % atau sesuai schedule,” ucapnya, saat ditemui di lokasi, Sabtu (17/9/2022).
Lebih jauh, Asep juga mengungkapkan, pihaknya akan coba menjalankan amanat proyek pekerjaan bangunan pusat budaya ini sebaik mungkin, sesuai dengan RAB yang telah ditentukan. Pasalnya, ia ingin hasil pekerjaannya ini benar-benar kokoh dan kuat sehingga bisa diberdayakan atau dimanfaatkan oleh para praktisi seni dan budaya warga Sumedang khususnya dan umumnya Jawa Barat dengan nyaman dan aman.
“Bukan itu saja, saya harap, pemerintah pun bisa ikut bangga memiliki bangunan yang mampu mengakomodir keinginan masyarakat yang punya cita rasa tinggi terhadap kesenian dan kebudayaan sunda,” imbuhnya.
Kontrakror Kecil Bisa Ikut Tender Hingga 10 Milyar
Berdasarkan pantauan AdaNews, selama proses pembangunan Geo Theater (Pusat Budaya) tak sedikit para jurnalis yang mempertanyakan status perusahaan kecil (CV) bisa mengerjakan proyek milyaran rupiah. Padahal, hal ini tak sepenuhnya salah. Pasalnya telah terbit Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2019 (Permenpupr 7/2019) tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia. Permenpupr 7/2019 menyusun kebijakan yang sangat kental rasa “kementerian/lembaga (K/L).
Tak hanya itu, Kementrian PUPR juga telah menyebarkan surat edaran. Dalam hal ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mengatakan, lewat aturan baru ini kontraktor kecil bisa melakukan lelang untuk pengadaan barang dan jasa hingga Rp.10 miliar. Ini sangat menguntungkan, sebab sebelumnya kontraktor kecil hanya bisa mengambil proyek dengan nilai Rp2,5 miliar saja.
Selain kontraktor yang kecil, perubahan aturan ini juga menguntungkan kontraktor dengan kapasitas menengah. Sebab, ada peningkatan jumlah besaran nilai lelang proyek.
Sebelumnya, kontraktor hanya boleh mengikuti lelang dengan nilai proyek Rp2,5 miliar hingga Rp.50 miliar. Dengan aturan baru ini, kontraktor bisa mengikuti lelang proyek pengadaan nilai Rp.10 miliar hingga Rp100 miliar.
Sementara itu, untuk kontraktor besar yang sebelumnya hanya bisa ikut pada proyek di atas Rp50 miliar. Dengan aturan tersebut, kini mereka harus ikut proyek yang nilainya di atas Rp100 miliar. (Elang Salamina)
