
Adanews-Warga masyarakat Desa Cibeureuyeuh, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jum’at (10/9/21) menyampaikan keluhan terhadap kepala desa setempat terkait dampak dari pembangunan jalan tol Cisumdawu. Mereka berharap, aspirasinya tersebut segera disampaikan pada PT. Adhi Karya atau pihak-pihak terkait.
Diketahui, sejak pembangunan jalan tol Cisumdawu fase Conggeang bergulir, cukup banyak alat-alat berat yang dilibatkan. Tak pelak, dengan beroperasinya alat-alat berat tersebut memantik keresahan warga. Pasalnya, dari situ timbul kebisingan dan getaran-getaran kuat yang berpotensi mengakibatkan keretakan dinding rumah warga.
Contoh paling nyata, kerugian masyarakat terjadi di jalan raya Legok-Conggeang pas pupudunan (Paspud). Ada beberapa rumah warga yang terkena debu, akibat lalu-lalangnya kendaraan proyek yang mengangkut tanah.
“Saya harap pihak pelaksana pembangunan jalan tol Cisumdawu bertanggungjawab atas dampak dari kegiatan yang mereka lakukan. Saya selaku warga masyarakat, jelas tidak mau dirugikan,” ujar salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Gayung bersambut, Kepala Bagian Humas PT. Adhi Karya, Dede, memaklumi atas keluhan warga Desa Cibeureuyeuh. Pihaknya, tidak akan menutup mata atas polusi yang diakibatkan oleh aktifitas perusahaannya dalam membangun jalan tol yang menghubungkan Wilayah Cileunyi hingga Dawuan tersebut.
“Saya tentunya akan menyikapi secara serius terkait keluhan warga Desa Cibeureuyeuh tersebut. Dalam hal ini, pihak kami akan mencoba untuk menampung aspirasi mereka. Artinya, kami akan berusaha menggunakan cara musyawarah dengan pihak-pihak yang dirugikan guna mencari solusi tepat,” ujarnya.
“Jikalau ada konfensasi yang harus dikeluarkan, tentunya harus sesuai dengan kesepakatan yang ada. Agar, kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan pembangunan jalan tol berjalan sesuai rencana,”pungkasnya. (Teguh Safari).