0
0
9
SUMEDANG, Adanews -Politik itu dinamis, politik itu cair dan politik itu adalah kepentingan memang tak terbantahkan. Sejauh ini cukup banyak para politisi di tanah air terpaksa berpindah haluan saat kepentingan dan sikap politiknya tak lagi sejalan.
Pun dengan apa yang terjadi di ranah politik lokal Kabupaten Sumedang. Pasca Pemilu Legeslatif 2019 sejumlah petinggi PDI Perjuangan cabut dari partai, karena merasa sudah tak sejalan lagi pemahaman politiknya
Sejumlah petinggi partai ‘Banteng’ yang keluar tersebut hampir semuanya merapat ke Partai Nasinal Demokrat (Nasdem). Nama-nama tersebut diantaranya adalah mantan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kab. sumedang sekaligus mantan Ketua DPRD Sumedang, Yadi Mulyadi, mantan Sekretaris dan Bendahara DPC PDI Perjuangan Sumedang, Dadang Kusna, mantan Ketua Komisi D DPRD Sumedang Fraksi PDI Perjuangan, Dadang Rohmawan, dan sejumlah elite lainya.
Ditemui di Kantornya, Ketua DPD Nasdem Sumedang, Yadi Mulyadi, mengaku dalam politik adalah keniscayaan bagi politisi manapun berpindah haluan, termasuk dirinya. Namun, Hal tersebut bukan semata-mata kepentingannya tak terakomodasi. Akan tetapi ada hal lebih krusial, yaitu tidak ada lagi kesepahaman dan sikap politik dengan pengurus partainya terdahulu.
“Dalam berpolitik tentunya tak sekadar mengejar kekuasan, tapi perlu juga keselarasan dan kesepahaman ideologi diantara seluruh pengurus dan kader lainnya. Dan, itu saya temukan di Partai Nasdem,” terang Yadi.
Lebih jauh, Yadi juga berjanji dan optimis membawa Partai Nasdem meraih kejayaan di Kabupaten Sumedang. Bahkan, dia juga percaya bahwa pada Pemilu 2024 mendatang partainya mampu mencetak sejarah dengan menempatkan kader-kader terbaiknya terpilih jadi anggota DPRD Kab. Sumedang.
“Sejauh ini memang partai Nasdem belum berhasil menempatkan kadernya di kursi DPRD Sumedang. Namun, saya yakin kedepannya bakal mampu mencetak sejarah. Saya targetkan minimal tiap dapil ada satu kader yang terpilih,” ujarnya.
Rasa optimis ini Yadi ungkapkan mengingat dia tahu betul kapasitas, kapabelitas dan kemampuan kadernya.
“Doakan saja target ini bisa terealisasi,” pungkas Yadi. **Teguh Safary
